Jabar gelar Konser Angklung Raksasa di Gedung Sate

Senin, 20 November 2017 | 10:27 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Jabar gelar Konser Angklung Raksasa di Gedung Sate


INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Memperingati hari angklung sedunia, warga Bandung menghelat pesta angklung di Kantor Gubernur Jawa Barat, Gedung Sate, Bandung, kemarin (19/11). 

Saung Angklung Udjo dan Keluarga Besar Bumi Siliwangi, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ambil bagian dalam perhelatan akbar ini. Sekitar 6.000 pemain angklung merayakan hari jadi angklung sejagat tersebut. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti menjelaskan, angklung harus dimainkan lebih dari satu orang, karena satu angklung memiliki satu nada. 

Bila masing-masing memegang angklung, ketika konduktor memberi aba-aba untuk membunyikan berbarengan, maka alunan musik angklung semakin merdu. “Artinya ketika kita bersatu padu dan bersama maka akan tercapai cita-cita bersama, ini makna yang dalam di acara ini,” ungkap Esthy Reko Astuti dalam keterangan pers yang diterima KONTAN, Senin (20/11).

Angklung sebagai instrumen musik legendaris di Indonesia bisa menjadi simbol persatuan dan kesatuan. Peserta Angklung Day's lebih dari 150 sekolah. Mulai dari TK hingga SMA di Jawa Barat akan bermain alat musik khas masyarakat Sunda itu. "Total target peserta sekitar 6.000 berpartisipasi dalam acara tersebut," ujar Esthy.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari mengatakan, tema besar dalam pesta angklung tahun ini adalah: “Karya Nyata Pemersatu Bangsa”. Kenny juga minta semua masyarakat diminta untuk membantu melestarikan alat musik tradisional khas Jawa Barat ini

"Angklung's Day 2017 digelar memperingati hari angklung dunia dari UNESCO pada  16 November 2010 sebagai salah satu warisan budaya dunia bukan benda. Ini menjadi acara ketujuh kali dan akan diselenggarakan Kabumi UPI semenjak tahun 2010," ujar Kenny. 

Dengan mengajak para siswa sebagai peserta, Kenny berharap anak-anak muda dapat mengenal budaya bangsa. Kemudian anak-anak muda dapat melestarikan budaya itu sehingga tak hilang digerus zaman. “Dulu, angklung memegang bagian penting dari aktivitas upacara tertentu, khususnya pada musim panen," urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini

Terbaru