Hari Bumi 2022, Ini Penyebab dan Dampak Perubahan Iklim ke Kehidupan Masyarakat

Jumat, 22 April 2022 | 15:51 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Hari Bumi 2022, Ini Penyebab dan Dampak Perubahan Iklim ke Kehidupan Masyarakat

ILUSTRASI. Google Doodle perubahan iklim Hari Bumi 2022.


LINGKUNGAN HIDUP -Jakarta. Perubahan iklim disebut fenomena pemanasan global di mana terjadi peningkatan gas rumah kaca pada lapisan atmosfer dan berlangsung untuk jangka waktu tertentu.

Penyebab perubahan iklim dan pemanasan global terdiri dari berbagai faktor yang berbeda serta menimbulkan dampak bagi kehidupan manusia.

Dirangkum dari laman Indonesia Baik, perubahan iklim terjadi secara terus menerus karena interaksi antara komponen-komponennya dan faktor eksternal seperti erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan faktor-faktor disebabkan oleh kegiatan manusia seperti penggunaan hutan sebagai lahan pertanian atau perkebunan dan penggunaan bahan bakar fosil.

Lantas, apa penyebab perubahan iklim dan dampak perubahan iklim? 

Baca Juga: Tema Hari Bumi 2022 dan Sejarah Peringatan Earth Day Pada 22 April

Penyebab perubahan iklim

Ada beberapa faktor penyebab perubahan iklim, di antaranya:

  • Efek gas rumah kaca
  • Pemanasan Global
  • Kerusakan lapisan ozon
  • Kerusakan fungsi hutan
  • Penggunaan Cloro Flour Carbon (CFC) yang tidak terkontrol
  • Gas buang industri

Baca Juga: Auto Ingin Lindungi Bumi! 4 Film Ini Angkat Isu Perubahan Iklim Bumi Loh!

Dampak perubahan iklim 

Nantinya, dari perubahan iklim yang terjadi secara terus menerus juga menimbulkan dampak tersendiri bagi kehidupan masyarakat. Sebab, pola cuaca adalah suatu bagian penting dalam kehidupan yang akan mempengaruhi tanaman, dan pangan, air yang kita konsumsi, tempat tinggal, serta berbagai aktivitas dan kesehatan manusia. 

Sehingga, perubahan iklim benar-benar akan berdampak serius terhadap kehidupan seseorang. 

Dirangkum dari laman resmi Gramedia dan Indonesia Baik, para ahli kemudian memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana iklim kemudian akan berubah ke arah yang lebih buruk jika manusia terus menerus menggunduli hutan, membuang-buang energi serta menggunakan sistem pertanian yang buruk.

Baca Juga: Bukit Asam Pacu Inovasi Teknologi Dekarbonisasi

Nah, berikut adalah dampak perubahan iklim bagi kehidupan masyarakat:

1. Curah hujan tinggi 

Curah hujan yang berlebih di musim penghujan sendiri kemudian akan mengakibatkan naiknya air di permukaan laut.

2. Musim kemarau yang berkepanjangan

Dampak perubahan iklim adalah musim kemarau berkepanjangan yang lebih panas termasuk diantaranya gelombang panas, intensitas hujan yang terus berkurang di musim kemarau, serta kekeringan yang parah.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Bumi 2022 dan Slogan Earth Day 22 April

3. Berkurangnya sumber air

Hingga saat ini rata-rata ketersediaan air di daerah subpolar, aliran air sungai dan daerah tropis basah diperkirakan akan mengalami peningkatkan sekitar 10-40%. 

Sementara pada daerah subtropis dan daerah tropis yang kering, air kemudian akan mengalami pengurangan sekitar 10-30% hingga akhirnya berbagai daerah yang kini mengalami kekeringan kemudian akan semakin menjadi parah kondisinya.

4. Kepunahan ekosistem

Kemungkinan terjadinya kepunahan ekosistem yaitu pada spesies hewan dan tumbuhan adalah 20-30% hal ini terjadi jika bertambah CO2 di atmosfer serta kenaikan suhu rata-rata global sebanyak 1,5-2,5 derajat Celcius, yang kemudian akan turut meningkatkan tingkat keasaman laut.

Hal ini kemudian akan berdampak negatif terhadap para organisme-organisme laut seperti misalnya pada terumbu karang, hingga berbagai spesies yang hidupnya bergantung terhadap organisme tersebut.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Bumi 2022 dan Tema International Earth Day 22 April

5. Industri, permukiman dan masyarakat

Dampak perubahan iklim juga berpengaruh terhadap industri, permukiman, dan masyarakat. Mereka yang terdampak adalah industri, permukiman serta masyarakat yang kian rentan umumnya berada di daerah bantaran sungai dan pesisir. 

Serta mereka yang tingkat perekonomiannya terkait erat dengan keberadaan sumber daya yang sensitif terhadap iklim, juga ia yang tinggal di daerah-daerah yang sering dilanda berbagai bencana ekstrim, di mana urbanisasi biasanya kemudian berlangsung dengan sangat cepat.

Komunitas dengan ekonomi ke bawah sendiri sangat rentan karena kapasitas adaptasi yang mereka miliki terbatas.  

Serta kehidupannya yang sangat tergantung pada sumberdaya, di mana sumber daya ini keberadaannya sangat mudah terpengaruh oleh iklim dan persediaan makanan juga air. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Virdita Ratriani

Terbaru